SINUSITIS

Sinusitis, merupakan salah satu penyakit atau kelainan pada sinus paranasal yang akhir-akhir ini semakin meningkat angka kejadiannya. Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini bervariasi, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Betapapun ringannya dampak yang ditimbulkan, penyakit ini selalu menyebabkan penurunan kualitas hidup penderitanya. Sehingga akan terjadi pula kerugian, baik yang dapat ternilai maupun yang tidak dapat ternilai harganya.
Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya. Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-tulang di wajah. Terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid).
Definisi sinusitis yang paling sederhana berasal dari akar bahasa latinnya.Akhiran umum dalam dunia kedokteran itis berarti “peradangan”,karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus.
Sinusitis adalah masalah sinus.Didalam hidung kita terdapat empat pasang sinus yaitu





• Sinus Etmoidalis yang terletak di belakang jembatan hidung ,diantara kedua mata.
• Sinus Maksilaris adalah sinus pipi.Sinus ini terletak di belakang tulang pipi,meluas dari tepat dibawah mata hingga ke tepat di atas gigi atas.Akar gigi di rahang atas sering menonjol ke dalam dasar sinus maksilaris,yang menjadi penyebab mengapa banyak orang yang menderita infeksi sinus mengalami sakit gigi.Sinus maksilaris biasanya adalah sinus yang pertama kali terbentuk di dalam rahim.Sinus maksilaris biasanaya berbentuk segitiga dan berukuran seperti kenari besar.
• Sinus Frontalis adalah sinus dahi.Sinus ini terletak di dalam tulang frontal dahi.Dinding belakang sinus frontalis sebenarnya membentuk tulang yang menutupi otak.Ukurannya sinus frontalis dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.Menariknya 10% populasi tidak pernah membentuk sinus frontalis dan kita tidak tahu alasannya.
• Sinus sfenoidalis dapat dianggap sebagai sinus dalam.Sinus ini terletak di bagian belakang hidung,jauh di dalam tengkorak,terletak di bagian belakang hidung,jauh di dalam tengkorak,terletak di lokasi di mana mata dan otak bertemu.
Didalam hidung kita juga mempunyai KOM atau kompleks Ostiomeatus yang merupakan sebagai pintu pagar sempit ----daerah sempit di meatus medius,tempat mengalirnya lendir dari sinus ke hidung-----tempat keluar masuknya cairan lendir atau udara ke dalam sinus.
Karena Di dalam sinus terdapat lendir,silia dan kelenjar.Sehingga ketika sinus yang sehat tersumbat lendir akan mengalir balik dan pintu dari sinus (ostium) juga tersumbat dan silia berhenti bergerak secara efektif,dan drainase dari sinus terhenti kemudian hidung mulai merasa tersumbat,dan setelah beberapa hari atau minggu, mulai merasakan tekanan sinus di wajah atau dahi karena produksi lendir yang seharusnya keluar melalui KOM tidak dapat keluar karena sinus tersumbat.
Penyebab timbulnya sinusitis,namun berbagai penyebab itu termasuk dalam salah satu dari tiga kategori besar anatomis misalnya patah tulang hidung,polip hidung,tumor dll,genetis misalnya penyakit imunodefisiensi,asma triad dll dan lingkungan misalnya alergi,asap rokok,flu,polutan udara dll.


PENYEBAB SINUSITIS
Sinus paranasal salah satu fungsinya adalah menghasilkan lendir yang dialirkan ke dalam hidung, untuk selanjutnya dialirkan ke belakang, ke arah tenggorokan untuk ditelan ke saluran pencernaan. Semua keadaan yang mengakibatkan tersumbatnya aliran lendir dari sinus ke rongga hidung akan menyebabkan terjadinya sinusitis. Secara garis besar penyebab sinusitis ada 2 macam, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal adalah semua kelainan pada hidung yang dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan; antara lain infeksi, alergi, kelainan anatomi, tumor, benda asing, iritasi polutan dan gangguan pada mukosilia (rambut halus pada selaput lendir). Faktor sistemik adalah keadaan di luar hidung yang dapat menyebabkan sinusitis; antara lain gangguan daya tahan tubuh (diabetes, AIDS), penggunaan obat-obat yang dapat mengakibatkan sumbatan hidung.

DIAGNOSIS SINUSITIS
Setiap orang dapat melakukan diagnosis pada dirinya sendiri apakah terkena sinusitis atau tidak. Untuk memudahkan diagnosis sinusitis dapat berpatokan pada The Task Force on Rhinosinusitis of The American Assosiation of Otolaryngology Head and Neck Surgery, dengan menggunakan gejala mayor dan minor

GEJALA MAYOR GEJALA MINOR
-Nyeri / berat / tertekan pada wajah -Nyeri kepala
-Hidung buntu -Napas bau
-Lendir / ingus kekuningan / kehijauan -Nyeri gigi
-Gangguan membau -Batuk
-Panas -Nyeri / berat / tertekan pada telinga
Sangkaan sinusitis apabila terdapat
- minimal 2 gejala mayor atau
- 1 gejala mayor disertai dengan minimal 2 gejala minor

GEJALA SINUSITIS
Ada beberapa gejala yang terjadi saat infeksi sinus.kita mulai dengan 3 besar yang dialami banyak orang Nyeri dan tekanan,nyeri tumpul berdenyut,”kemeng”,atau tekanan yang merupakan tanda utama sinusitis terjadi akibat yang ditimbulkan oleh jaringan yang meradang pada ujung-ujung saraf di dinding dalam sinus.lokasi nyeri ini kerap kali khas untuk sinus yang terinfeksi:
• Sinusitis Frontalis menyebabkan nyeri dahi atau sakit kepala • Sinusitis Maksilaris menyebabkan nyeri pipi,yang mungkin menyebar ke gigi di rahang atas. • Sinusitis Etmoidalis menyebabkan nyeri di antara mata atau di jembatan hidung • Sinusitis Sfenoidalis menyebabkan nyeri di belakang mata,di puncak kepala,atau di sepanjang tengkuk

KESULITAN BERNAPAS DAN PENYUMBATAN
Kombinasi pembengkakan membran atau selaput hidung dan peningkatan pembentukan lendir menyebabkan anda sulit atau mustahil bernapas melalui hidung.Penyumbatan ini dapat mengenai satu atau kedua sisi hidung.Bagi sebagian penderita sinusitis,istilah penyumbatan merujuk bukan pada tersumbatnya pernapasan hidung,melainkan pada perasaan penuh atau tersumbat di wajah,terutama di pipi.Sensasi ini disebabkan oleh tersumbatnya sinus itu sendiri.Jika ostium yang membengkak tertutup,membrane mukosa pada sinus akan menyerap oksigen,menghasilkan tekanan negative,yang dapat menimbulkan sensasi penyumbatan wajah atau bahkan nyeri.

POSTNASAL DRIP
Lendir dari sinus secara normal mengalir dalam jumlah kecil ke dalam hidung dan turun ke belakang tenggorokan sebelum tertelan.Selama infeksi,meningkatnya sekresi oleh hidung dan lendir menyebabkan bertambahnya jumlah lendir,yang sering lebih kental dan berwarna kuning atau hijau.Lendir ini ,yang mungkin mengandung banyak bakteri dan sel darah putih,mengalir kebawah ke belakang hidung dan tenggorokan.Sebagian orang juga mengeluarkan lendir dalam jumlah besar melalui bagian depan hidung.
Gejala sinusitis lainnya:
• Berkurangnya daya penciuman
• Berkurangnya daya pengecapan
• Nafas berbau
• Batuk
• Nyeri tenggorokan
• Lesu
• Rasa penuh di telinga
• Demam

PENANGANAN SINUSITIS
Sinusitis dibagi menjadi: 1. Akut (berlangsung kurang dari 4 minggu), 2. Sub akut (berlangsung antara 4 – 12 minggu), 3. Kronik (berlangsung lebih dari 12 minggu). Sinusitis akut dapat sembuh spontan atau dapat sembuh hanya dengan pemberian obat. Sinusitis akut perlu dilakukan operasi jika penderita sakit berat atau telah terjadi komplikasi atau terjadi akibat kelainan anatomi. Sinusitis kronik perlu dilakukan operasi di samping dengan pemberian obat. Prinsip penanganan sinusitis adalah di samping penanganan terhadap sinusitisnya juga harus dilakukan penanganan terhadap penyebabnya.
Cara operasi paling mutakhir terhadap sinusitis adalah dengan metode FESS (Functional Endoscopic Sinus Surgery) atau BSEF (Bedah Sinus Endoskopik Fungsional). Operasi ini menggunakan peralatan canggih (yang kebetulan sudah dimiliki RS Panti Wilasa Dr Cipto), di mana operasi dapat dilakukan secara terarah dan trauma yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin. Tetapi sayangnya tidak semua rumah sakit mempunyai peralatan ini, karena di samping mahal juga tidak semua dokter THT dapat mengoperasikannya.
KOMPLIKASI SINUSITIS
Seperti halnya penyakit-penyakit yang lain, sinusitis juga dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi sinusitis di antaranya:
§ Otak (infeksi pada otak atau timbunan nanah pada otak)
§ Mata (infeksi pada jaringan di sekitar bola mata, infeksi bola mata, pecahnya bola mata)
§ Infeksi tulang sekitar sinus (dapat terjadi kebocoran nanah keluar dari wajah, perubahan bentuk wajah/menonjol/membengkak)
§ Radang tenggorok yang sering kambuh
§ Radang amandel
§ Radang pita suara (sering batuk atau serak)
§ Sesak napas atau asma
§ Gangguan pencernaan (sering sakit perut, mual, muntah, diare)

PENCEGAHAN SINUSITIS ATAU KEKAMBUHAN SINUSITIS
Cara pencegahan sinusitis atau kekambuhan sinusitis dapat dikatakan bervariasi karena banyaknya faktor yang melatar belakangi terjadinya penyakit ini. Untuk mencegah terjadinya sinusitis atau mencegah kekambuhannnya, kita harus menghindari faktor-faktor yang dapat meyebabkan terjadinya sinusitis, di samping juga melakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang dapat melatarbelakangi terjadinya penyakit ini. Seorang penderita sinusitis walaupun telah menjalani pengobatan dan operasi, akan dapat mengalami kekambuhan apabila tidak menghindari faktor-faktor penyebabnya, atau tidak dilakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang melatarbelakanginya.





Sumber:
http://sinusitissite.blogspot.com/2010/03/apa-itu-sinusitis_20.html
http://majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?option=com_content&task=view&id=88&Itemid=74 http://materikedokteran.blogspot.com/2009/08/menyembuhkan-sinusitis-dengan-fess.html

0 komentar:

Post a Comment